BAJOTODAY- Tradisi dalam perkawinan suku Manggarai, Nusa Tenggara Timur, seorang istri baru dikatakan sah masuk dalam anggota keluarga suami jika telah melewati ritus injak telur atau Gerep Ruha.
Setiap pengantin perempuan yang baru dinikahi seoarang laki-laki suku Manggarai akan dihantar ke kampung suaminya.
Ia akan mengikuti prosesi menginjak telur sebagai penanda bahwa ia sah menjadi bagian dari keluarga suami.
Selain Telur, ada daun bernama Ngelong dan daun Rempas, yang bertujuan untuk membersihkan segala kotoran.
Baca Juga: Tradisi Pengantin Baru Mandi di Mata Air Umum, Jadi Daya Tarik Wisata Budaya di Labuan Bajo
Kotoran berkonotasi pada berbagai perilaku kedua mempelai selama hidup, dan agar memulai hidup baru saat bergabung menjadi anggota suku suaminya.
Daun Ngelong untuk mengelap kotoran, bau amis dalam tubuh. Saung Rempas juga sama, untuk mengibas kotoran.
Rempas berarti mengebas, yang berfungsi menyingkirkan kotoran yang melekat pada mempelai perempuan.
Setelah keduanya injak telur, dilanjutkan dengan tabur beras (wecak dea). Tabur beras bertujuan memanggil dewa sai masuk rumah.
Baca Juga: Sanggar Budaya Kope Oles Labuan Bajo Menarik Minat Wisatawan